BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Asam urat (AU) telah diidentifikasi lebih dari 2 abad
yang lalu, namun beberapa aspek patofisiologi dari hiperurisemia tetap belum
dipahami dengan baik. Selama beberapa tahun hiperurisemia telah diidentifikasi bersama-sama
atau dianggap sama dengan gout, namun sekarang AU telah diidentifikasi sebagai
marker untuk sejumlah kelainan metabolik dan hemodinamik.
Salah satu masalah kesehatan yang berkaitan dengan
gizi di Indonesia adalah penyakit asam urat. Asam Urat sering dialami oleh
banyak orang sekarang ini. Bahkan, orang yang masih tergolong muda juga sering
ditimpa penyakit ini. Sebenarnya, seperti apa penyakit ini? Apa saja definisi,
etiologi, klasifikasi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
penunjang, penatalaksanaa medis, penatalaksanaan keperawatan dan komplikasi.
B. Tujuan
dan Manfaat
Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian
2. Untuk mengetahui Etiologi
3. Untuk Mengetahui Klasifikasi
4. Untuk mengetahui Manifestasi Klinis
5. Untuk Mengetahui Patofisiologi
6. Untuk mengetahui Pemeriksaan Fisik
7. Untuk mengetahui Pemeriksaan
Penunjang
8. Untuk mengetahui Penatalaksanaan
Medis
9. Untuk mengetahui Penatalaksanaan
keperawatan
10. Untuk mengetahui Komplikasi
11. Untuk mengetahui Asuhan Keperawatan
Manfaat
ü Sebagai bahan informasi mahasiswa tentang konsep dasar
GOUT (Asam Urat)
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pirai atau gout adalah
suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan
berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya
endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat
dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia).
Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena
deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai
akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat)
disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari
ginjal. Artritis gout adalah suatu sindrom klinis yang mempunyai gambaran
khusus, yaitu artritis akut. Artritis akut disebabkan karena reaksi inflamasi
jaringan terhadap pembentukan kristal monosodium urat monohidrat.
B. Etiologi
Gout
disebabkan oleh adanya kelainan metabolik dalam pembentukan purin atau ekresi
asam urat yang kurang dari ginjal yang menyebakan hyperuricemia. Hyperuricemia
pada penyakit ini disebabakan oleh :
1. Pembentukan asam
urat yang berlebih.
• Gout primer
metabolik disebabkan sistensi langsung yang bertambah.
• Gout sekunder
metabolik disebabkan pembentukan asam urat berlebih karana penyakit lain,
seperti leukemia.
2. Kurang asam urat
melalui ginjal.
• Gout primer
renal terjadi karena ekresi asam urat di tubulus distal ginjal yang sehat.
Penyabab tidak diketahui
• Gout sekunder
renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal, misalnya glumeronefritis kronik
atau gagal ginjal kronik.
3.
Perombakan dalam usus yang berkurang. Namun secara klinis hal ini tidak
penting.
C. Klasifikasi
Gout mempunyai empat peringkat yang nyata, yaitu:
Ø Asimptomatik
Ø Akut
Ø Interkritikal
Ø Kronik
Dalam peringkat pertama (Asimptomatik), aras asid uric
plasma bertambah, tetapi tanpa sebarang gejala. Serangan gout menandakan
peringkat kedua (Akut). Serangan- serangan yang tidak parah biasanya hilang
dengan cepat, manakala serangan- serangan yang pernah berlangsung beberapa hari
atau juga beberapa minggu.
Selepas serangan pertama, pesakit itu masuk peringkat
interkritikal atau jarak waktu yang bebas daripada gejala. Periode ini mungkin
berlangsung selama beberapa bulan tau juga tahun. Kebanyakan pesakit
gout mengalami serangan kedua dalam enam bulan hingga 2 tahun serangan pertama.
Pada tingkat terakhir (kronis), seranagn- serangan
gout menjadi sering dan poliartikular, yaitu serangan itu melibatkan banyak
sendi pada tiap waktu. Tofus- tofus juga tersedia didalam banyak sendi. Dalam
kasus gout kronis yang sudah parah, kerusakan ginjal, hypertensi dan karang
ginjal dapat juga terjadi.
D. Manifestasi Klinis
Gejala awal dari artritis gout
adalah panas, kemerahan dan pembengkakan pada sendi yang tipikal dan
tiba-tiba. Persendian yang sering terkena adalah persendian kecil pada basis
dari ibu jari kaki. Beberapa sendi lain yang dapat terkena ialah pergelangan
kaki, lutut, pergelangan tangan, jari tangan, dan siku. Pada serangan akut
penderita gout dapat menimbulkan gejala demam dan nyeri hebat yang biasanya
bertahan berjam-jam sampai seharian, dengan atau tanpa pengobatan. Seiring
berjalannya waktu serangan artritis gout akan timbul lebih sering dan lebih
lama.
Pasien dengan gout meningkatkan
kemungkinan terbentuknya batu ginjal.
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Kristal-kristal asam urat dapat membentuk tophi (benjolan keras tidak nyeri disekitar sendi) di luar persendian. Tophi sering ditemukan di sekitar jari tangan, di ujung siku dan sekitar ibu jari kaki, selain itu dapat ditemukan juga pada daun telinga, tendon achiles (daerah belakang pergelangan kaki) dan pita suara (sangat jarang terjadi).
Secara klinis ditandai dengan adnya artritis,tofi dan batu ginjal. Yang
penting diketahui bahwa asm urat sendiri tidak akan mengakibatkan apa-apa. Yang
menimbulkan rasa sakit adalah terbentuk dan mengendapnya kristal monosodium
urat. Pengendapannya dipengaruhi oleh suhu dan tekanan. Oleh sebab itu, sering
terbentuk tofi pada daerah-daerah telinga,siku,lutut,dorsum pedis,dekat tendo
Achilles pada metatarsofalangeal digiti 1 dan sebagainya. Pada telinga misalnya
karena permukaannya yang lebar dan tipis serta mudah tertiup
angin,kristal-kristal tersebut mudah mengendap dan menjadi tofi. Demikian pula
di dorsum pedis,kalkaneus karena sering tertekan oleh sepatu. Tofi itu sendiri
terdiri dari kristal-kristal urat yang dikelilingi oleh benda-benda asing yang
meradang termasuk sel-sel raksasa. Serangan sering kali terjadi pada malam
hari. Biasanya sehari sebelumnya pasien tampak segar bugar tanpa keluhan.
Tiba-tiba tengah malam terbangun oleh rasa sakit yang hebat sekali. Daerah khas
yang sering mendapat serangan adalah pangkal ibu jari sebelah dalam,disebut
podagra. Bagian ini tampak membengkak, kemerahan dan nyeri ,nyeri sekali bila
sentuh. Rasa nyeri berlangsung beberapa hari sampai satu minggu,lalu
menghilang. Sedangkan tofi itu sendiri tidak sakit,tapi dapat merusak tulang.
Sendi lutut juga merupakan tempat predileksi kedua untuk serangan ini. Tofi
merupakan penimbunan asm urat yang dikelilingi reaksi radang pada
sinovia,tulang rawan,bursa dan jaringan lunak. Sering timbul ditulang rawan
telinga sebagai benjolan keras. Tofi ini merupakan manifestasi lanjut dari gout
yang timbul 5-10 tahun setelah serangan artritis akut pertama.
Pada ginjal akan timbul sebagai berikut:
1. Mikrotrofi dapat terjadi di tubuli ginjal dan menimbulkan nefrosis
2. Nefrolitiasis karena endapan asam urat
3. Pielonefritis kronis
4. Tanda-tanda aterosklerosis dan hipertensi
Tidak jarang ditemukan pasien dengan kadar asam urat tinggi dalam darah
tanpa adanya riwayat gout yang disebut hiperurisemia asimtomatik. Pasien
demikian sebaiknya dianjurkan mengurangi kadar asam uratnya karena menjadi
faktor resiko dikemudian hari dan kemungkinan terbentuknya batu urat diginjal.
E. Patofisiologi
Perjalanan penyakit gout sangat khas dan mempunyai 3
tahapan. Tahap pertama disebut tahap artritis gout akut. Pada tahap ini
penderita akan mengalami serangan artritis yang khas dan serangan tersebut akan
menghilang tanpa pengobatan dalam waktu 5 – 7 hari. Karena cepat menghilang,
maka sering penderita menduga kakinya keseleo atau kena infeksi sehingga tidak
menduga terkena penyakit gout dan tidak melakukan pemeriksaan lanjutan.
Bahkan, dokter yang mengobati kadang-kadang tidak
menduga penderita terserang penyakit gout. Karena serangan pertama kali ini
singkat waktunya dan sembuh sendiri, sering penderita berobat ke tukang urut
dan waktu sembuh menyangka hal itu disebabkan hasil urutan/pijatan. Padahal,
tanpa diobati atau diurut pun serangan pertama kali ini akan hilang sendiri.
Setelah serangan pertama, penderita akan masuk pada
gout interkritikal. Pada keadaan ini penderita dalam keadaan sehat selama
jangka waktu tertentu. Jangka waktu antara seseorang dan orang lainnya berbeda.
Ada yang hanya satu tahun, ada pula yang sampai 10 tahun, tetapi rata-rata
berkisar 1 – 2 tahun. Panjangnya jangka waktu tahap ini menyebabkan seseorang
lupa bahwa ia pernah menderita serangan artritis gout atau menyangka
serangan pertama kali dahulu tak ada hubungannya dengan penyakit gout.
Tahap kedua disebut sebagai tahap artritis gout akut
intermiten. Setelah melewati masa gout interkritikal selama bertahun-tahun
tanpa gejala, penderita akan memasuki tahap ini, ditandai dengan serangan
artritis yang khas. Selanjutnya penderita akan sering mendapat serangan
(kambuh) yang jarak antara serangan yang satu dan serangan berikutnya makin
lama makin rapat dan lama, serangan makin lama makin panjang, serta jumlah
sendi yang terserang makin banyak.
Tahap ketiga disebut sebagai tahap artritis gout
kronik bertofus. Tahap ini terjadi bila penderita telah menderita sakit selama
10 tahun atau lebih. Pada tahap ini akan terjadi benjolan-benjolan di sekitar
sendi yang sering meradang yang disebut sebagai tofus. Tofus ini berupa
benjolan keras yang berisi serbuk seperti kapur yang merupakan deposit dari
kristal monosodium urat. Tofus ini akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan
tulang di sekitarnya. Tofus pada kaki bila ukurannya besar dan banyak akan mengakibatkan
penderita tidak dapat menggunakan sepatu lagi.
Banyak
faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah
diketahui peranannya adalah kosentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme
serangan gout akut berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan.
1.
Presipitasi kristal monosodium urat.
Presipitasi
monosodium urat dapat terjadi di jaringan bila kosentrasi dalam plasma lebih
dari 9 mg/dl. Presipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, jaringan para-
artikuler misalnya bursa, tendon, dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan
negatif akan dibungkus (coate) oleh berbagai macamprotein. Pembungkusan dengan
IgG akan merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan kristal.
2.
Respon leukosit polimorfonukuler (PMN)
Pembentukan
kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon leukosit PMN dan
selanjutnya akan terjadi fagositosis kristal oleh leukosit.
3.
Fagositosis
Kristal
difagositosis olah leukosit membentuk fagolisosom dan akhirnya membram vakuala
disekeliling kristal bersatu dan membram leukositik lisosom.
4.
Kerusakan lisosom
Terjadi
kerusakn lisosom, sesudah selaput protein dirusak, terjadi ikatan hidrogen
antara permukan kristal membram lisosom, peristiwa ini menyebabkan robekan
membram dan pelepasan enzim-enzim dan oksidase radikal kedalam sitoplasma.
5.
Kerusakan sel
Setelah
terjadi kerusakan sel, enzim-enzim lisosom dilepaskan kedalam cairan sinovial,
yang menyebabkan kenaikan intensitas inflamasi dan kerusakan jaringan.
F. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik
berdasarkan pengkajin fungsi muskuluskletal dapat menunjukan :
- Ukuran sendi normal
dengan mobilitas penuh bila pada remisi.
- Tofu dengan gout
kronis. Ini temuan paling bermakna.
- Laporan episode
serangan gout
G. Pemeriksaan Penunjang
Pada
pemeriksaan lab yang dilakukan pada penderita gout didapatkan kadar
asam urat yang tinggi dalam darah ( >6 mg% ). Kadar asam urat normal dalam
serum pria 8 mg% dan pada wanita 7mg%. Sampai saat ini, pemeriksaan kadar asam
urat terbaik dilakukan dengan cara enzimatik. Kadang-kadang didapatkan
leukositosis ringan dan LED yang meninggi sedikit. Kadar asam urat
dalam urin juga tinggi (500mg%/liter per 24jam). Pemeriksaan radiografi pada
serangan artritis gout pertama adalah non spesifik. Kelainan utama radiografi
pada long standing adalah inflamasi asimetri, arthritis erosive yang
kadang-kadang disertai nodul jaringan lunak.
H. Penatalaksanaan Medis
Fase akut.
Obat yang digunakan :
1.Colchicine (0,6 mg)
Kolkisin adalah
suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk mengobati serangangout akut,
dan unluk mencegah serangan gout Akut di kemudian hari. Obat ini jugadapat
digunakan sebagai sarana diagnosis.Pengobatan serangan akut biasanya tablet
0,5mg setiap jam, sampai gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau
ternyata dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami rasa mual
yang hebat,muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini pemberian obat harus
dihentikan.
2.Fenilbutazon.
Fenilbutazon, suatu
agen anti radang, dapat juga digunakan unluk mengobati artritis gout akut.
Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan efek samping, maka kolkisin digunakan
sebagai terapi pencegahan. Indometasin juga cukup efektif.
3.Indometasin ( 50 mg
3 X sehari selama 4-7 hari)
Pengobatan jangka
panjang terhadap hyperuricemia untuk mencegah komplikasi.
1. Golongan
urikosurik
- Probenasid, adalah
jenis obat yang berfungsi menurunkan asam urat dalam serum.
- Sulfinpirazon,
merupakan dirivat pirazolon dosis 200-400 mg perhari.
- Azapropazon, dosisi
sehari 4 X 300 mg.
- Benzbromaron.
2. Inhibitor xantin
(alopurinol).
Adalah suatu
inhibitor oksidase poten, bekerja mencegah konversi hipoxantin menjadi xantin,
dan konversi xantin menjadi asam urat.
Dilakukan pembedahan
jika ada tofi yang
sudah mengganggu gerakan sendi,karena tofi tersebut sudah terlalu besar.
Obat lain yang
berguna untuk terapi penunjang atau terapi pencegahan seperti:
Alopurinol dapat
mengurangi pembentukan asamb urat. Dosis 100-400 mg per hari dapat menurunkan
kadar asam urat serum. Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan
agen urikosurik, artinya mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh
tubulus ginjal dan dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat.
Pemeriksaan kadar asam urat serum berguna untuk menentukan etektivitas suatu
terapi.
I. Penatalaksanaan Keperawatan
a. Diet rendah purin.
Hindarkan alkohol dan makanan tinggi purin (hati,
ginjal, ikan sarden, daging kambing) serta banyak minum.
b. Tirah baring.
Merupakan suatu keharusan dan di teruskan sampai 24
jam setelah serangan menghilang. Gout dapat kambuh bila terlalu
cepat bergerak.
J. Komplikasi
1. Radang sendi
akibat asam urat (gouty arthritis)
Komplikasi
hiperurisemia yang paling dikenal adalah radang sendi (gout). Telah dijelaskan
sebelumnya bahwa, sifat kimia asam urat cenderung berkumpul di cairan sendi
ataupun jaringan ikat longgar. Meskipun hiperurisemia merupakan faktor resiko
timbulnya gout, namun, hubungan secara ilmiah antara hiperurisemia dengan
serangan gout akut masih belum jelas. Atritis gout akut dapat terjadi pada
keadaan konsentrasi asam urat serum yang normal. Akan tetapi, banyak pasien
dengan hiperurisemia tidak mendapat serangan atritis gout.
Gejala klinis dari
Gout bermacam-macam, yaitu, hiperurisemia tak bergejala, serangan akut gout, gejala
antara(intercritical), serangan gout berulang, gout menahun disertai tofus.
Keluhan utama
serangan akut dari gout adalah nyeri sendi yang amat sangat yang disertai tanda
peradangan (bengkak, memerah, hangat dan nyeri tekan). Adanya peradangan juga
dapat disertai demam yang ringan. Serangan akut biasanya puncaknya 1-2 hari
sejak serangan pertama kali. Namun pada mereka yang tidak diobati, serangan
dapat berakhir setelah 7-10 hari. Serangan biasanya berawal
dari malam hari. Awalnya terasa nyeri yang sedang pada persendian. Selanjutnya
nyerinya makin bertambah dan terasa terus menerus sehingga sangat mengganggu.
Biasanya persendian
ibu jari kaki dan bagian lain dari ekstremitas bawah merupakan persendian yang
pertama kali terkena. Persendian ini merupakan bagian yang umumnya terkena
karena temperaturnya lebih rendah dari suhu tubuh dan kelarutan monosodium
uratnya yang berkurang. Trauma pada ekstremitas bawah juga dapat memicu
serangan. Trauma pada persendian yang menerima beban berat tubuh sebagai hasil
dari aktivitas rutin menyebabkan cairan masuk ke sinovial pada siang hari. Pada
malam hari, air direabsobsi dari celah sendi dan meninggalkan sejumlah MSU.
Serangan gout akut
berikutnya biasanya makin bertambah sesuai dengan waktu. Sekitar 60% pasien mengalami
serangan akut kedua dalam tahun pertama, sekitar 78% mengalami serangan kedua
dalam 2 tahun. Hanya sekitar 7% pasien yang tidak mengalami serangan akut kedua
dalam 10 tahun.
Pada gout yang
menahun dapat terjadi pembentuk tofi. Tofi adalah benjolan dari kristal
monosodium urat yang menumpuk di jaringan lunak tubuh. Tofi merupakan
komplikasi lambat dari hiperurisemia. Komplikasi dari tofi berupa nyeri,
kerusakan dan kelainan bentuk jaringan lunak, kerusakan sendi dan sindrom
penekanan saraf.
2. Komplikasi
Hiperurisemia pada Ginjal
Tiga komplikasi
hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut dan kronis
akibat asam urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan gout primer.
Kelarutan kristal asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa.
Sebaliknya, pada suasana urin yang asam, kristal asam urat akan mengendap dan
terbentuk batu.
Gout dapat merusak
ginjal, sehingga pembuangan asam urat akan bertambah buruk. Gangguan ginjal
akut gout biasanya sebagai hasil dari penghancuran yang berlebihan dari sel
ganas saat kemoterapi tumor. Penghambatan aliran urin yang terjadi akibat
pengendapan asam urat pada duktus koledokus dan ureter dapat menyebabkan gagal
ginjal akut. Penumpukan jangka panjang dari kristal pada ginjal dapat menyebabkan
gangguan ginjal kronik.
ASUHAN
KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
ü Tanyakan keluhan nyeri yang
terjadi, biasanya pada ibu jari kaki atau pada sendi-sendi lain. Bagaimana
gejala awalnya dan bagaimana klien menanggulanginya, adakah riwayat gout dalam
keluarga. Obat-obatan yang diperoleh
ü Tentukan apakah ada nyeri saat
digerakkan, bengkak, dan kemerahan, demam subfebris, periksa adanya nodul
diatas sendi.
ü Kaji adanya kecemasan dan
ketakutan dalam melakukan aktivitas dan masalah-masalah yang terkait dengan
psikososialnya.
ü Pemeriksaan diagnostik
- Asam urat meningkat
- Sel darah putih dan sedimentasi eritrosit meningkat (selama fase akut)
- Pada aspirasi sendi ditemukan aam urat
- Pemeriksaan urin
- Rontgen
B. DIAGNOSA
KEPERAWATAN
- Nyeri berhubungan dengan proses penyakit
- Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri persendian
- kurang pengetahuan tentang pengobatan dan perawatan dirumah
C. PERENCANAAN DAN
IMPLEMENTASI
No
|
Diagnosa Keperawatan
|
Perencanaan
|
|
Tujuan
|
Intervensi dan Rasioanl
|
||
1
|
Nyeri b.d proses penyakit
|
Rasa nyaman klien terpenuhi atau terhindar dari
nyeri
|
|
2
|
Gangguan mobilitas fisik b.d nyeri persendian
|
Klien akan meningkatkan aktivitasnya sesuai dengan
kemampuan
|
|
3
|
Kurang pengaetahuan tentang pengobatan dan perawatan
dirumah
|
Klien dan keluarga dapat memahami penggunaan obat
dan perawatan dirumah
|
|
D. EVALUASI
- Tidak terjadi komplikasi
- Nyeri terkontrol
- Tidak terjadi efek samping akibat obat-obatan yang digunakan
- Memahami jadwal pengobatan dan perawatan di rumah
BAB
III
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut
:
a. Asam urat adalah hasil akhir dari katabolisme
(pemecahan) purin. Purin adalah salah satu kelompok struktur kimia
pembentuk DNA.
b. Asam urat dikeluarkan dalam tubuh melalui feses
(kotoran) dan urin, tetapi karena ginjal tidak mampu mengeluarkan asam urat
yang ada menyebabkan kadarnya meningkat dalam tubuh. Hal lain yang dapat
meningkatkan kadar asam urat adalah kita terlalu banyak mengkonsumsi bahan
makanan yang mengandung banyak purin. Asam urat yang berlebih selanjutnya akan
terkumpul pada persendian sehingga menyebabkan rasa nyeri atau bengkak.
c. Gejala Asam Urat seperti ; kesemutan dan linu,
nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur, sendi yang terkena
asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas dan nyeri luar biasa pada malam
dan pagi.
DAFTAR PUSTAKA
Ø Brunner & suddath. Buku Ajar Bedah
Medikal Bedah. Vol 3. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.Jakarta. 2001.
Ø Price, Sylvia Anderson. Patologi Konsep
Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi 2. Penerbit Buku Kedokteran. Jakarta. EGC.
1990
Ø Soeparman. Waspadji, Sarwono. Ilmu Penyakit
Dalam. Balai Penerbit FKUI. Jakarta. 1998
Ø http://herbalmedicine.wordpress.com/makanan-sehat-asam-urat.html
Ø http://demediapustaka.com/2008021442/Berita/7-Prinsip-Diet-Penderita-Asam-Urat.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar